Dec 31, 2013

Baby Blues Syndrome



Baby Blues Syndrome adalah suatu kondisi umum yang dialami oleh ibu melahirkan & hampir mengenai 50% ibu baru. Gejala baby blues syndrome atau stress pasca persalinan, yaitu salah satu bentuk depresi yang sangat ringan yang biasanya terjadi dlm 14 hari pertama setelah melahirkan & cenderung lebih buruk sekitar hari ketiga atau keempat pasca persalinan. Cirri-cirinya perasaan gembira karena hadirnya seorang anak juga disertai dgn perasaan sedih, cemas, & kaget silih berganti, sehingga menimbulkan kelelahan secara psikis bagi sang ibu.
Penyebab Baby Blues Syndrome
Beberapa hal yang dianggap sebagai penyebab terjadinya baby blues syndrome, diantaranya:

o   Perubahan hormonal. Pasca melahirkan terjadi penurunan kadar estrogen & progesterone yang drastis, & juga disertai penurunan kadar hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid yang menyebabkan mudah lelah, penurunan mood, & perasaan tertekan.
o   Fisik. Hadirnya si kecil dlm keluarga menyebabkan pula perubahan ritme kehidupan sosial dlm keluarga, terutama ibu. Mengasuh si kecil sepanjang siang & malam sangat menguras energi ibu, menyebabkan berkurangnya waktu istirahat, sehingga terjadi penurunan ketahanan dlm menghadapi masalah.
o   Psikis. Kecemasan terhadap berbagai hal, seperti ketidakmampuan dlm mengurus si kecil, ketidak mampuan mengatasi dlm berbagai permasalahan, rasa tak percaya diri karena perubahan bentuk tubuh dari sebelum hamil serta kurangnya perhatian keluarga terutama suami ikut mempengaruhi terjadinya depresi.
o   Sosial. Perubahan gaya hidup dgn peran sebagai ibu baru butuh adaptasi. Rasa keterikatan yang sangat pada si kecil & rasa dijauhi oleh lingkungan juga berperan dalam depresi.
Gejala
Gejala biasanya bervariasi dari derajat ringan hingga berat. Adapun gejala yang biasanya muncul antara lain:

§  Perasaan cemas yang berlebihan, sedih, murung, & sering menangis.
§  Seringkali merasa kelelahan & sakit kepala.
§  Perasaan tidak berdaya, misalnya dlm mengurus si kecil.
Seringkali  ibu yang pada awalnya mengalami baby blues syndrome kemudian berkembang menjadi lebih lama & lebih berat intensitasnya. Hal ini termasuk dalam kategori depresi pasca melahirkan, biasanya lebih sering terjadi pada wanita dgn riwayat depresi sebelumnya. Depresi pasca melahirkan disertai dgn tanda-tanda:
§  Kelelahan yang berkepanjangan, susah tidur, & insomnia.
§  Hilangnya perasaan bahagia & minat utk melakukan hal-hal yang menyenangkan.
§  Tidak memperhatikan diri sendiri & menarik diri dari keluarga & teman.
§  Tidak memperhatikan atau bahkan perhatian yang berlebihan pada si kecil.
§  Perasaan takut telah menyakiti si kecil.
§  Tidak tertarik pada seks.
§  Perasaan berubah-ubah dgn ekstrim, terganggu proses berpikir & konsentrasi.
Cara mengatasi Baby Blus Syndrome
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:

·        Selalu berdoa kepada Allah agar diberi taufik & kemudahan.
·         Tanamkan pada diri utk selalu bersikap ikhlas & tulus berperan sebagi ibu baru. Ingatlah balasan yang akan kita dapat di akhirat kelak!
·        Belajar bersikap tenang dgn mengambil nafas panjang & fleksibel dlm mengurus si kecil.
·        Tidurlah ketika si kecil tidur.
·        Komunikasikan rasa cemas yang dialami dgn pasangan, saudara atau teman dekat.
·        Luangkan waktu utk diri sendiri, meski hanya 15 menit utk melakukan aktivitas yang menyenangkan.
·        Ibu tak diharapkan menjadi ‘super mama’, jadi berlaku jujurlah pada diri sendiri maupun orang lain sejauh mana kita dapat melakukan sesuai kemampuan & minta bantuan orang lain.
·        Biarkan pasangan atau keluarga membantu dlm urusan rumah tangga & mengurus si kecil.
·        Bergabung & berbagi cerita dgn ibu-ibu baru. Baby blues bukanlah hal yang memalukan, jadi jangan ragu utk mengkomunikasikan dgn orang terdekat.
Agar baby blues syndrome dapat diminimalisir maka yang pertama harus dipersiapkan oleh sebuah keluarga yang akan menginginkan seorang anak adalah kehamilan yang terencana yang didukung oleh kesiapan mental, financial, & sosial dari ayah & ibu. Persiapkan pula pengetahuan dasar calon ayah & calon ibu tentang kehamilan, proses melahirkan, sampai dgn cara merawat si kecil. Sebaiknya diskusikan juga tentang pembagian kerja antara ibu & ayah pada saat kehamilan hingga si kecil dilahirkan sehingga ibu mempunyai waktu yang cukup utk beristirahat. Jika diperlukan pertimbangkan pula untuk mempunyai asisten dalam membantu mengurus rumah tangga.

No comments:

Post a Comment