Bagian 2:
Ayah 17: أَفَلَا يَنظُرُونَ إِلَى
الْإِبِلِ
كَيْفَ
خُلِقَتْ
Afalaa yandhuroonaila
al-ibili kayfa
khuliqat-- Maka apakah
mereka tidak memperhatikan
unta-
bagaimana
dia
diciptakan?
Yg tidak beriman tertawa & mengatakan unta saja sanggup makan
tumbuhan berduri maka mereka juga sanggup makan itu di neraka. Jadi Allah berkata
: apa mereka tidak memperhatikan unta, bagaimana Kami menciptakannya?
Ibl = unta.
Jamal juga unta.
kayfal khuliqat – bagaimana
dia (unta) diciptakan.
Tapi kenapa unta yang disebut?
1 – mereka mulai mempertanyakan
unta
2 – di kehidupan gurun – mereka
bergantung pada unta untuk bertahan hidup.
3 – dia ciptaan yang luar biasa, dari semua binatang domestik, unta hewan terbesar dan terjinak bahkan anak kecilpun bisa
mengendalikannya (padahal dengan ukuran tubuhnya dia dengan mudah mematahkan
tubuh), seorang anak bisa menggiring sekawanan unta hanya dengan menggiring
seekor dibelakanngnya. Dia setia pada manusia, biarpun lelah tetap terus
bekerja, punya tempat duduk yg nyaman untuk penumpangnya. Memiliki air susu yg
bisa diminum, dagingnya bermanfaat bahakan ketika tua kulitnya bisa dijadikan
pakaian.
Unta didesain untuk bisa bertahan berhari2 dengan air yg sedikit
bisa makan tanaman berduri dan bisa menyimpan makanan (silahkan lihat anatomi,
fisiologi unta).
Rasulullah SAW berkata: orang yang beriman lemah lembut seperti
unta yang patuh. Jika unta dikendarai
akan patuh sekali, jika dia diperintahkan untuk duduk di atas batu, dia akan
duduk. (Tirmidhi: 5086)
Kamu harus belajar dari ciptaan yang besar ini. Dia sangat besar
dan kuat, tapi ketika tuannya (manusia) memerintahkan duduk-dia duduk bahkan
ketika diperintahkan duduk di batu yang kasar.
Beginilah seharusnya orang yang beriman kepada Allah, dia taat
kepada Allah biarpun Allah memberikan banyak kekuatan untuk melakukan apa
saja. Tapi bila diperintahkan melakukan sesuatu dia patuh biarpun akan
terasa sakit
Allah menunjukkan karunia-Nya lewat unta, dia menunjukkan kepatuhan
terhadap Tuan. Menunjukkan keajaiban desainNya lewat unta. Disana kita
belajar dan berkaca bagaimana unta diciptakan untuk kita.
Ayah 18: وَإِلَى السَّمَاءِ كَيْفَ رُفِعَتْ
wa ila-as-smaa'i kayfa
rufi'at-- Dan terhadap
langit, bagaimana ia ditinggikan?
Sekarang kamu diatas unta mu dan melihat keajaibannya. Lihatlah
langit dan betapa tingginya dia (dan bagaimana dia mengingatkanmu bahwa dia akan menjadi siksaan
di hari pembalasan)
Ayah 19: وَإِلَى
الْجِبَالِ
كَيْفَ نُصِبَتْ
Wa-ila al jibali kayfa nusibat-- Dan gunung-gunung bagaimana
ia ditegakkan?
jibaal- gunung-gunung.
Ketika melihat langit, yang paling rendah adalah gunung-gunung.
Nusib - dipancangkan kedalam
tanah. Juga bermakna keluar, ditinggikan dan
kelihatan.
Kata ini mempunyai arti ganda dipancangkan
kedalam bersamaan ditinggikan keluar dari tanah
nasibah – juga bermakna goyah dan goncang.Ditetapkan
sekarang, tapi akan bergoncang dihari penghisaban.
Ayah 20: وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ
Wa-ila al-ardi kayfa sutihat-- Dan bumi
bagaimana ia dihamparkan?
Ardd أَرْضِ - Bumi
sutihat – diratakan dan dibuat luas and made vast. Sataha – menggepengkan sesuatu dan menghaluskannya.
Keseluruhan tujuan surah adalah mengingatkan manusia pada Ghashiyah
[Ultimate covering].
Sat-h digunakan
untuk menutup rumah (oleh atap).
Bumi dibuat seperti atap. Kenapa? Karena suatu hari, bumi akan menjadi atap bagi kita semua- di di kubur kita.
Ayah 21: فَذَكِّرْ إِنَّمَا أَنتَ مُذَكِّرٌ
Fa dhakkir innama anta mudhakkir-- Maka ingatkan, sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan.
Peringatan menguntungkan orang-orang ketika mereka melihat
keajaiban yang melaluinya mereka menjadi Muslim.
Tukang sihir firaun menjadi muslim ketika mereka sudah mendengar
dakwah nabi Musa, tapi ketika mereka melihat keajaiban tongkat nabi Musa- Ular
yang memakan tali temali mereka
muddhakir – kamu
bukan lebih dari penyampai peringatan. mengingatkan
manusia tentang:
masa lampau [bangsa2 yang dihancurkan,
yang diselamatkan dll]
- masa depan [hari pembalasan]
- kesadaran diri
- balasan dari setiap perbuatan [neraka, surga] dll.
Ayah 22: لَّسْتَ
عَلَيْهِم
بِمُصَيْطِرٍ
Lasta AAalayhim bimusaytir-- Kamu
bukan
orang yang berkuasa
atas
mereka,
lasTa – kamu bukan
alayhim- atas
mereka
bi musayttir- seseorang yang berkuasa
atas yang lain, maka dia mengawasi semua yang mereka lakukan dan merekam semua
aktivitasnya.
Rasul Allah – kamu tidak membuat mereka masuk surga (Jannah).
Rasul Allah mengkhawatirkan umatnya- dia menginginkan kebaikan
buat mereka. Tapi Allah mengatakan padanya – kamu tidak bisa memaksa mereka
untuk beriman.
نَّحْنُ أَعْلَمُ بِمَا
يَقُولُونَ ۖ وَمَا أَنتَ عَلَيْهِم بِجَبَّارٍ ۖ فَذَكِّرْ بِالْقُرْآنِ مَن
يَخَافُ وَعِيدِ Kami lebih mengetahui tentang apa yang mereka
katakan, dan kamu sekali-kali bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka. Maka
beri peringatanlah dengan Al Quran orang yang takut dengan ancaman-Ku. [al Qaf 50:45]
Mereka harus mencari sendiri untuk bisa beriman dengan meminta Allah
untuk menuntun mereka. Ini adalah bukti yang indah bahwa tidak ada paksaan dan
tekanan dalam beragama.
سَيَذَّكَّرُ مَن
يَخْشَىٰ. فَذَكِّرْ إِن
نَّفَعَتِ الذِّكْرَىٰ
oleh sebab itu berikanlah peringatan
karena peringatan itu bermanfaat, orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat
pelajaran, [al A'la 87:9]
Ayah 23: إِلَّا مَن تَوَلَّىٰ
وَكَفَرَ
il-laa man tawal-la wa kafar-- Kecuali orang yang berpaling
dan kafir,
il-laa (kecuali) bisa juga memakai Laakinna (tidak, tetapi..)
sejauh orang yang berpaling
dan kafir. Kamu (nabi Muhammad) akan memiliki kekuatan dan
otoritas atas mereka. Dan ini memang terjadi di Fath al Makkah / Pembukaan Makkah ketika Rasulullah berkuasa atas Quraisy dan lain-lain yang kafir.Apa yang nabi lakukan ketika memiliki kekuatan atas mereka?
otoritas atas mereka. Dan ini memang terjadi di Fath al Makkah / Pembukaan Makkah ketika Rasulullah berkuasa atas Quraisy dan lain-lain yang kafir.Apa yang nabi lakukan ketika memiliki kekuatan atas mereka?
Rasul berkata; لَا تَثْرِيبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْ- La tathreeba alaykum ul yawm
- (tidak ada cercaan bagimu pada hari ini). [apa yang dikatakan nabi Yusuf pada saudaranya di Yusuf 12:92]
Atau bisa berarti dalam arti umum.
il-laa man – kecuali
satu
tawal-la wa kaf-far –
orang yang berpaling dan kafir..
Ayah 24: فَيُعَذِّبُهُ اللَّهُ الْعَذَابَ الْأَكْبَرَ
Fa yuAAazibuhu Allahu al AAazaab al-akbar-- maka Allah akan
mengazabnya dengan azab terbesar.
Fa = maka (disebabkan mereka berpaling dan kafir) - Allah akan menyiksanya
dengan siksaan terbesar.
Maka kamu (Muhammad SAW) tidak perlu mengingatkannya lagi.
Kewajiban mu sempurna dengan menyampaikan wahyu, dia berpaling dan kafir. Jadi Allah
akan menghukumnya karena ketidakbersyukuran.
adhaab/azaab - adhab – ketika seseorang tidak bisa makan karena dehidrasi. Seseorang
yang mati perlahan-lahan karena dehidrasi. Hukuman
yang menyiksa.
adhaab al akbar – hukuman terbesar untuk orang yang berpaling
dari mengingat dan menyangkalnya
(kaf-far).
وَلَٰكِن كَذَّبَ
وَتَوَلَّىٰ. فَلَا
صَدَّقَ وَلَا صَلَّىٰ - Dan ia tidak mau membenarkan (Rasul dan Al Quran)
dan tidak mau mengerjakan shalat, tetapi ia mendustakan (Rasul) dam berpaling (al Qiyamah 75:
31-32)
الَّذِي
يَصْلَى النَّارَ الْكُبْرَىٰ - yaslaa
naaran kubra - (Yaitu) orang yang akan
memasuki api yang besar (al A'la 87:12)
Ayah 25: إِنَّ إِلَيْنَا إِيَابَهُمْ
Inna ilayna iyabahum--
Sesungguhnya
kepada Kami kembali mereka,
rujoo' – kembali/pulang.
Contoh: kamu (rujoo') pulang ke rumah.
Iyaab – pulang penghabisan.
ilayNa - kepada kami.
Ayah 26: ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُم
Thumma inna AAalayna hisabahum-- kemudian sesungguhnya
kewajiban pada Kami menghisab
mereka.
thumma - kemudian - sesungguhnya [inna],
alayna - pada kami. Allah melakukannya sendiri
untuk;
Hisaabahum - menghisab
(complete accounting/auditing) mereka.
Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa mencintai dan mengambil pelajaran dari Qur'an
sebelumnya
sebelumnya
No comments:
Post a Comment