Aug 16, 2013

Surah al Ghashiyah – the Ultimate Covering: 17- finish



Bagian 2:

Ayah 17: أَفَلَا يَنظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ
Afalaa yandhuroonaila al-ibili kayfa khuliqat-- Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta- bagaimana dia diciptakan?
Yg tidak beriman tertawa & mengatakan unta saja sanggup makan tumbuhan berduri maka mereka juga sanggup makan itu di neraka. Jadi Allah berkata : apa mereka tidak memperhatikan unta, bagaimana Kami menciptakannya?
Ibl = unta.
Jamal juga unta.
kayfal khuliqat – bagaimana dia (unta) diciptakan.
Tapi kenapa unta yang disebut?
1 – mereka mulai mempertanyakan unta
2 – di kehidupan gurun – mereka bergantung pada unta untuk bertahan hidup.
3 – dia ciptaan yang luar biasa, dari semua binatang domestik, unta  hewan terbesar  dan terjinak bahkan anak kecilpun bisa mengendalikannya (padahal dengan ukuran tubuhnya dia dengan mudah mematahkan tubuh), seorang anak bisa menggiring sekawanan unta hanya dengan menggiring seekor dibelakanngnya. Dia setia pada manusia, biarpun lelah tetap terus bekerja, punya tempat duduk yg nyaman untuk penumpangnya. Memiliki air susu yg bisa diminum, dagingnya bermanfaat bahakan ketika tua kulitnya bisa dijadikan pakaian.
 Unta didesain untuk bisa bertahan berhari2 dengan air yg sedikit bisa makan tanaman berduri dan bisa menyimpan makanan (silahkan lihat anatomi, fisiologi unta).
Rasulullah SAW berkata: orang yang beriman lemah lembut seperti unta yang patuh.  Jika unta dikendarai akan patuh sekali, jika dia diperintahkan untuk duduk di atas batu, dia akan duduk. (Tirmidhi: 5086)
Kamu harus belajar dari ciptaan yang besar ini. Dia sangat besar dan kuat, tapi ketika tuannya (manusia) memerintahkan duduk-dia duduk bahkan ketika diperintahkan duduk di batu yang kasar.
Beginilah seharusnya orang yang beriman kepada Allah, dia taat kepada Allah biarpun Allah memberikan banyak kekuatan untuk melakukan apa saja. Tapi bila diperintahkan melakukan sesuatu dia patuh biarpun akan terasa sakit
Allah menunjukkan karunia-Nya lewat unta, dia menunjukkan kepatuhan terhadap Tuan. Menunjukkan keajaiban desainNya lewat unta. Disana kita belajar dan berkaca bagaimana unta diciptakan untuk kita.

Ayah 18: وَإِلَى السَّمَاءِ كَيْفَ رُفِعَتْ
wa ila-as-smaa'i kayfa rufi'at-- Dan terhadap langit, bagaimana ia ditinggikan?
Sekarang kamu diatas unta mu dan melihat keajaibannya. Lihatlah langit dan betapa tingginya dia (dan bagaimana dia mengingatkanmu bahwa dia akan menjadi siksaan di hari pembalasan)

Ayah 19: وَإِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ
Wa-ila al jibali kayfa nusibat-- Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?
jibaal- gunung-gunung.
Ketika melihat langit, yang paling rendah adalah gunung-gunung.
Nusib - dipancangkan kedalam tanah. Juga bermakna keluar, ditinggikan dan kelihatan.
Kata ini mempunyai arti ganda dipancangkan kedalam bersamaan ditinggikan keluar dari tanah
nasibah – juga bermakna goyah dan goncang.Ditetapkan sekarang, tapi akan bergoncang dihari penghisaban.

Ayah 20: وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ
Wa-ila al-ardi kayfa sutihat-- Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?
Ardd أَرْضِ - Bumi
sutihat diratakan dan dibuat luas and made vast. Sataha – menggepengkan sesuatu dan menghaluskannya.
Keseluruhan tujuan surah adalah mengingatkan manusia pada Ghashiyah [Ultimate covering].
Sat-h digunakan untuk menutup rumah (oleh atap).
Bumi dibuat seperti atap. Kenapa? Karena suatu hari, bumi akan menjadi atap bagi kita semua- di di kubur kita.

Ayah 21: فَذَكِّرْ إِنَّمَا أَنتَ مُذَكِّرٌ
Fa dhakkir innama anta mudhakkir-- Maka ingatkan, sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan.
Peringatan menguntungkan orang-orang ketika mereka melihat keajaiban yang melaluinya mereka menjadi Muslim.
Tukang sihir firaun menjadi muslim ketika mereka sudah mendengar dakwah nabi Musa, tapi ketika mereka melihat keajaiban tongkat nabi Musa- Ular yang memakan tali temali mereka
muddhakir – kamu bukan lebih dari  penyampai peringatan. mengingatkan manusia tentang:
 masa lampau [bangsa2 yang dihancurkan, yang diselamatkan dll]
- masa depan [hari pembalasan]
- kesadaran diri
- balasan dari setiap perbuatan [neraka, surga] dll.

Ayah 22: لَّسْتَ عَلَيْهِم بِمُصَيْطِرٍ
Lasta AAalayhim bimusaytir-- Kamu bukan orang yang berkuasa atas mereka,

lasTa – kamu bukan
alayhim- atas mereka
bi musayttir- seseorang yang berkuasa atas yang lain, maka dia mengawasi semua yang mereka lakukan dan merekam semua aktivitasnya.
Rasul Allah – kamu tidak membuat mereka masuk surga (Jannah).
Rasul Allah mengkhawatirkan umatnya- dia menginginkan kebaikan buat mereka. Tapi Allah mengatakan padanya – kamu tidak bisa memaksa mereka untuk beriman.
نَّحْنُ أَعْلَمُ بِمَا يَقُولُونَ ۖ وَمَا أَنتَ عَلَيْهِم بِجَبَّارٍ ۖ فَذَكِّرْ بِالْقُرْآنِ مَن يَخَافُ وَعِيدِ Kami lebih mengetahui tentang apa yang mereka katakan, dan kamu sekali-kali bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka. Maka beri peringatanlah dengan Al Quran orang yang takut dengan ancaman-Ku. [al Qaf 50:45]
Mereka harus mencari sendiri untuk bisa beriman dengan meminta Allah untuk menuntun mereka. Ini adalah bukti yang indah bahwa tidak ada paksaan dan tekanan dalam beragama.
سَيَذَّكَّرُ مَن يَخْشَىٰ. فَذَكِّرْ إِن نَّفَعَتِ الذِّكْرَىٰ oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat, orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran, [al A'la 87:9]

Ayah 23: إِلَّا مَن تَوَلَّىٰ وَكَفَرَ
il-laa man tawal-la wa kafar-- Kecuali orang yang berpaling dan kafir,
il-laa (kecuali) bisa juga memakai Laakinna (tidak, tetapi..)
sejauh orang yang berpaling dan kafir. Kamu (nabi Muhammad) akan memiliki kekuatan dan
otoritas atas mereka.
Dan ini memang terjadi di Fath al Makkah / Pembukaan Makkah ketika Rasulullah berkuasa atas Quraisy dan lain-lain yang kafir.Apa yang nabi lakukan ketika memiliki kekuatan atas mereka?
Rasul berkata; لَا تَثْرِيبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْ- La tathreeba alaykum ul yawm - (tidak ada cercaan bagimu pada hari ini). [apa yang dikatakan nabi Yusuf pada saudaranya di Yusuf 12:92]
Atau bisa berarti dalam arti umum.
il-laa man – kecuali satu
tawal-la wa kaf-far – orang yang berpaling dan kafir..

Ayah 24: فَيُعَذِّبُهُ اللَّهُ الْعَذَابَ الْأَكْبَرَ
Fa yuAAazibuhu Allahu al AAazaab al-akbar-- maka Allah akan mengazabnya dengan azab terbesar.
Fa = maka (disebabkan mereka berpaling dan kafir) - Allah akan menyiksanya dengan siksaan terbesar.
Maka kamu (Muhammad SAW) tidak perlu mengingatkannya lagi. Kewajiban mu sempurna dengan menyampaikan wahyu, dia berpaling dan kafir. Jadi Allah akan menghukumnya karena ketidakbersyukuran.
adhaab/azaab - adhab – ketika seseorang tidak bisa makan karena dehidrasi. Seseorang
yang mati perlahan-lahan karena dehidrasi.  Hukuman yang menyiksa.
adhaab al akbar – hukuman  terbesar untuk orang yang berpaling dari mengingat dan menyangkalnya
(kaf-far).
وَلَٰكِن كَذَّبَ وَتَوَلَّىٰ. فَلَا صَدَّقَ وَلَا صَلَّىٰ - Dan ia tidak mau membenarkan (Rasul dan Al Quran) dan tidak mau mengerjakan shalat, tetapi ia mendustakan (Rasul) dam berpaling (al Qiyamah 75: 31-32)
الَّذِي يَصْلَى النَّارَ الْكُبْرَىٰ - yaslaa naaran kubra - (Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (al A'la 87:12)

Ayah 25: إِنَّ إِلَيْنَا إِيَابَهُمْ
Inna ilayna iyabahum-- Sesungguhnya kepada Kami kembali mereka,
rujoo' – kembali/pulang. Contoh: kamu (rujoo') pulang ke rumah.
Iyaab – pulang penghabisan.
ilayNa - kepada kami.

Ayah 26: ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُم
Thumma inna AAalayna hisabahum-- kemudian sesungguhnya  kewajiban pada Kami menghisab mereka.
thumma - kemudian - sesungguhnya [inna],
alayna - pada kami. Allah melakukannya sendiri untuk;
Hisaabahum -  menghisab (complete accounting/auditing) mereka.

 Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa mencintai dan mengambil pelajaran dari Qur'an


sebelumnya

No comments:

Post a Comment