A.PERUNDINGAN LINGARJATI
Perundingan Linggarjati atau kadang juga
disebut Perundingan Linggajati adalah suatu perundingan antara Indonesia dan Belanda di Linggarjati, Jawa Barat yang menghasilkan
persetujuan mengenai status kemerdekaan Indonesia. Hasil perundingan ini
ditandatangani di Istana Merdeka Jakarta pada 15 November 1946 dan
ditandatangani secara sah kedua negara pada 25 Maret 1947.
Pengeboman Pearl Harbor merupakan serangan mendadak yang dilaksanakan oleh Angkatan Laut Jepang atas Armada Pasifik Angkatan Laut Amerika Serikat (AL AS) yang tengah berlabuh di pangkalan Pearl Harbor, Hawai'i, pada tanggal 22 Januari 1941. Serangan ini mengakibatkan sebanyak +/- 20 kapal-kapal perang dan 188 pesawat terbang Amerika rusak atau hancur, serta menelan 2.403 korban jiwa. Di lain pihak, Jepang 'hanya' kehilangan 55 dari 441 pesawat yang digunakan dalam serangan.
Setelah peristiwa ini, Jepang baru menyatakan perang kepada Amerika Serikat dan memulai kampanye militernya di Asia-Pasifik Raya. Serangan ini mengawali keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Pasifik.
C.PERUNDINGAN RUMROYEN
Meskipun kemerdekaan Indonesia telah
diproklamasikan, Belanda tetap saja tidak mau mengakui kelahiran negara
indonesia dengan melakukan tindakan – tindakan polisionil yang
nampak dalam agresi militer satu dan dua. Disamping Belanda pun membuat negara
boneka yang bertujuan mempersempit wilayah kekuasaan Republik Indonesia. Negara
boneka tersebut dipimpin oleh Van Mook.
Belanda mengadakan konferensi
pembentukan Badan Permusyawaratan Federal(BFO) yang dilaksanakan pada tanggal
27 Mei 1948.
Dan pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda mengadakan Agresi Militer Belanda dengan menyerang kota Yogyakarta dan menawan Presiden dan Wakil Presiden beserta pejabat lainnya. Namun sebelum itu Presiden mengirimkan radiogram kepada Mr. Syafrudin Prawiranegara yang mengadakan perjalanan di Sumatera untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) sebagai mandat politik., untuk tetap menjalakan pemerintahan.
Dan pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda mengadakan Agresi Militer Belanda dengan menyerang kota Yogyakarta dan menawan Presiden dan Wakil Presiden beserta pejabat lainnya. Namun sebelum itu Presiden mengirimkan radiogram kepada Mr. Syafrudin Prawiranegara yang mengadakan perjalanan di Sumatera untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) sebagai mandat politik., untuk tetap menjalakan pemerintahan.
Dengan begitu Indonesia menunjukkan
kegigihan mempertahankan wilayahnya dari segala agresi Belanda. Yang menarik
disini adalah bagaimana dunia internasional mulai memperhatikan Indonesia yang
mendapat tekanan dari Belanda, hal ini memang tidak terlepas dari politik
diplomasi yang memang diarahkan untuk mendapatkan simpati dunia Internasional,
seperti dengan memberi bantuan 50. 000 ton beras ke India, sehingga masalah
intern dalam negeri pun tidak luput dari perhatian PBB.
Akhirnya konflik bersenjata harus segera
diakhiri dengan jalan diplomasi. Dimana isi dari perjanjian Roem – Royen ini
adalah dilakukannya gencatan senjata, dan menghentikan perang gerilya yang jika
dilihat dari sisi positifnya adalah Indonesia dapat meminimalisir jatuhnya
korban lebih banyak, dan membuka jalur diplomasi lainnya, yakni KMB sebagai
ujung dari perjuangan diplomasi Indonesi. Dan atas inisiatif Komisi PBB untuk
Indonesia, maka pada tanggal 14 April 1949 diadakan perundingan di Jakarta di
bawah pimpinan Merle Cochran, Anggota Komisi Amerika.
D.KONVERENSI MEJA BUNDAR (KMB)
Usaha untuk meredam
kemerdekaan Indonesia dengan jalan
kekerasan berakhir dengan kegagalan. Belanda mendapat kecaman keras dari dunia
internasional. Belanda dan Indonesia kemudian mengadakan beberapa pertemuan
untuk menyelesaikan masalah ini secara diplomasi, lewat perundingan Linggarjati, perjanjian Renville, perjanjian Roem-van Roijen, dan Konferensi Meja Bundar
PERJUANGAN INDONESIA MENCARI DUKUNGAN INTERNASIONAL
Perjuangan mencari dukungan internasional lewat PBB dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindakan langsung dilakukan dengan mengemukakan masalah Indonesia di hadapan sidang Dewan Keamanan PBB. Tindakan tidak langsung dilakukan melalui pendekatan dan hubungan baik dengan negara-negara yang akan mendukung Indonesia dalam sidang-sidang PBB. Negara-negara yang mendukung Indonesia antara lain sebagai berikut.
Australia
Australia bersedia menjadi anggota Komisi Tiga Negara. Australia juga mendesak Belanda agar menghentikan operasi militernya di Indonesia. Australia berperan dalam membentuk opini dunia internasional untuk mendukung Indonesia dalam sidang Dewan Keamanan PBB.
India
India merupakan salah satu negara yang mengakui kedaulatan Indonesia dalam forum internasional. India juga mempelopori Konferensi Inter-Asia untuk mengumpulkan dukungan bagi Indonesia. Konferensi Inter-Asia dilaksanakan pada tahun 1949.
Negara-negara Liga Arab
Negara Mesir, Lebanon, Suriah, dan Saudi Arabia mengakui kedaulatan Indonesia. Pengakuan ini mempengaruhi pandangan internasional terhadap Indonesia.
Negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB
Para tokoh politik Indonesia mengadakan pendekatan dengan negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB. Pendekatan yang dilakukan Sutan Syahrir dan Haji Agus Salim dalam sidang Dewan Keamanan PBB pada bulan Agustus 1947 berhasil mempengaruhi negaranegara anggota Dewan Keamanan PBB untuk mendukung indonesia.
SEBAB-SEBAB BELANDA MENINGGALKAN
INDONESIA
a. Faktor dari Dalam
1). Dari dalam negeri Indonesia, Belanda menyadari bahwa kekuatan militernya
tidak cukup kuat untuk memaksa RI tunduk kepadanya.
2). Perang yang berkepanjangan mengakibatkan hancurnya perkebunan dan
pabrik-pabrik Belanda. Untuk menghindarkan hal itu Belanda harus mengubah
strateginya.
3). Belanda tidak mendapat dukungan politik dari dalam negeri Indonesia.
Ketika membujuk Sultan Hamengkubuwono IX untuk menjadi pemimpin
sebuah negara di Jawa maka ditolaknya.
4). Para pejuang Republik Indonesia terus melakukan perang gerilya dan serangan
umum.
1). Dari dalam negeri Indonesia, Belanda menyadari bahwa kekuatan militernya
tidak cukup kuat untuk memaksa RI tunduk kepadanya.
2). Perang yang berkepanjangan mengakibatkan hancurnya perkebunan dan
pabrik-pabrik Belanda. Untuk menghindarkan hal itu Belanda harus mengubah
strateginya.
3). Belanda tidak mendapat dukungan politik dari dalam negeri Indonesia.
Ketika membujuk Sultan Hamengkubuwono IX untuk menjadi pemimpin
sebuah negara di Jawa maka ditolaknya.
4). Para pejuang Republik Indonesia terus melakukan perang gerilya dan serangan
umum.
b. Faktor dari Luar
PBB dan Amerika Serikat mengambil sikap yang lebih tegas terhadap Belanda.
Amerika Serikat mengancam akan menghentikan bantuan pembangunan yang
menjadi tumpuan perekonomian Belanda.
Dengan adanya faktor-faktor di atas maka diselenggarakanlah KMB yang
bermuara diakuinya kedaulatan Republik Indonesia Serikat pada tanggal
27 Desember 1949 sehingga memaksa Belanda keluar dari bumi Indonesia.
PBB dan Amerika Serikat mengambil sikap yang lebih tegas terhadap Belanda.
Amerika Serikat mengancam akan menghentikan bantuan pembangunan yang
menjadi tumpuan perekonomian Belanda.
Dengan adanya faktor-faktor di atas maka diselenggarakanlah KMB yang
bermuara diakuinya kedaulatan Republik Indonesia Serikat pada tanggal
27 Desember 1949 sehingga memaksa Belanda keluar dari bumi Indonesia.
Faktor Penyebab Belanda Keluar dari
Indonesia 9out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.
No comments:
Post a Comment