Aug 13, 2013

Surah Ghashiyah [88]: 1-7 Surat yang biasa dibaca Rasulullah pada rakaat kedua shalat hari-hari raya dan sholat jumat



Previously on al A'la (87): Digambarkan 2 tipe orang yang menuju neraka dan 2 tipe orang yang menuju surga. Surah al A'la berakhir dengan kritik pada mereka yang lebih suka kehidupan duniawi lebih dari akhirat yang akan menyebabkan mereka banyak kerugian pada hari kiamat. Orang2 inilah yang dibahas dalam surah ini. Dalam surah ini Allah berbicara kepada Rasul-Nya (lihat akhiran ka-ك ) tentang mereka, sedangkan dalam surah al A'la kepada orang2 yang tak beriman (al-‘Ala:16). Allah berbicara kepada orang-orang itu secara langsung karena mereka tidak seperti orang2 yang telah tegas untuk tetap berada pada kekafiran sampai mati. Allah tidak pernah berbicara kepada kuffar secara langsung.

Surah al Ghashiyah – the Ultimate Covering

Ayah 1: هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ
Hal ataka hadeethu alghashiyahApakah  sudah datang padamu (Muhammad) berita  peristiwa yang dahsyat/meliputi (Kiamat)?
hal ataaka -
ataa = datang / tiba. digunakan untuk sesuatu yang lebih mudah/ringan dibandingkan Jaa'a. (Hadeeth ul ghashiyah – kedatangan berita hari pembalasan adalah mudah)
Jaa'a – datang/tiba tetapi untuk sesuatu yang berat dan besar (jaa'atis-saakhah, taama dll. – hari pembalasan – ketika kiamat datang – akan sangat berat)
Surah Taha and nazi'at - hal ataaka hadeethu moosa.
Dhariyat - hal ataka da'eefu ibraheem
Burooj - hal ataaka hadeethul junood, fir'awna wa thamood.

hal ataaka hadeethul ghashiyah? Kenapa dibuat dalam bentuk pertanyaan?
Allah berlepas tangan dari musyrikin, bahkan setelah mereka mendengar pesan surah al A'la. Masihkah mereka memilih duniawi? Bahkan ketika peringatan (hari pembalasan) sudah ada di Suhuf  Ibrahim dan Musa?
( Quraysh mewarisi dari Ibrahim AS melalui silsilah keturunan dan Yahudi/nasrani berawal dari Musa AS). Jadi kenapa kalian memilih duniawi daripada akhirat—yang merupakan warisan—yang kalian klaim dijunjung dan diikuti?
Allah mengingatkan yg tak beriman melalui pembicaraan pada nabi-Nya tentang ketakutan hari itu. Sekalipun mereka tidak menginginkan manfaat dari peringatan itu.
Allah memulai surah tentang malapetaka di hari akhir (sebagai peringatan pada mereka yang menggutamakan akhirat) yang  semakin mendekat.
hadeeth -
1 – sebuah peristiwa yang baru (haditha/hudooth)
2 – sesuatu yang sudah lama tapi dibawa dan dikemukakan seolah itu baru samasekali bagimu. Hari pembalasan terus menerus disebut, tetapi di tiap surah digambarkan dengan cara yang baru (seolah peristiwa baru yang belum diketahui) = hadeeth.
ghashiyah - (ghashya/yaghsha/ ghishawatun [bentuk infinitif]) = yang menutupi keseluruhan.
Hari yang menutupi dan dahsyat diseluruh bumi. Ketika langit dan segalanya berhenti dan apapun yang di bumi dalam kekacauan.
بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا tetapi kamu memilih kehidupan duniawi (al A’la 87:16). Orang-orang sibuk belanja, makan, main, tiba-tiba mereka mati. Dan bencana yang dahsyat dimulai. Semua keduniawian yang mereka pikirkan hancur.
Hal ataaka hadeeth..? Pertanyaan retorika. Jadi Allah menyiratkan: Telah datang berita tentang hari itu, tetapi Aku akan ceritakan tentangnya dengan cara baru (jadi kamu akan lebih paham tentang kebesaran hari itu)

Ayah 2: وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ خَاشِعَةٌ
Wujoohun yawma-idhin khashiAAa—banyak wajah pada hari itu akan tunduk terhina/ bukan main ketakutan,
wujooh= wajah2 - jamak wajh (wajah).
wujoohuN (tanween ) menyiratkan banyak wajah
yawma idhin - pada hari itu
alasan kenapa yawma idhin diletakkan ditengah bukan diakhir (seperti struktur bahasa arab umumnya) karena Taqdeem untuk Ikhtisaas (pengkhususan) = KHUSUS pada hari itu, banyak wajah akan tunduk terhina
khashi'ah خَاشِعَةٌ - (dengan 'ayn) = menjadi luarbiasa ketakutan akan sesuatu sehingga tulang dan otot menjadi lumpuh, paralisis.
 Yakhsha = takut pada sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri. Jadi khaashi'ah lebih besar dari khashyah.
Wajah pada hari itu akan diliputi ketakutan yang dahsyat (sehingga otot dan tulang menjadi lumpuh).
Khaashi 'ah akan ditunjukan oleh beberapa bagian tubuh yg tak beriman:
Mata: خَاشِعَةً أَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ ۚ ذَٰلِكَ الْيَوْمُ الَّذِي كَانُوا يُوعَدُونَ dalam keadaan mereka menekurkan pandangannya (serta) diliputi kehinaan. Itulah hari yang dahulunya diancamkan kepada mereka (Ma'arij 70:44)
Lidah/suara: يَوْمَئِذٍ يَتَّبِعُونَ الدَّاعِيَ لَا عِوَجَ لَهُ ۖ وَخَشَعَتِ الْأَصْوَاتُ لِلرَّحْمَٰنِ فَلَا تَسْمَعُ إِلَّا هَمْسًا Pada hari itu manusia mengikuti (menuju kepada suara) penyeru dengan tidak berbelok-belok; dan merendahlah semua suara kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja (Taha 20:108)
Wajah: Ghashiyah 88:2

Orang yang beriman hanya akan mempunyai ketakutan pada Allah dalam Hati:
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ  Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sholatnya (al Mu’minuun 23:1-2)
 أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِن قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ ۖ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَاسِقُونَ  Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik. (Hadeed 57:16)
Khushoo' yang ada di beberapa bagian tubuh adalah tanda penghinaan untuk yg tak beriman. Dimana orang yang beriman mempunyai khushoo' pada Allah dalam hati – adalah tanda kerendahan hati pada Allah.
قُلُوبٌ يَوْمَئِذٍ وَاجِفَةٌ Hati manusia pada waktu itu sangat takut, [Nazi'at 79:8]
wajaf – orang Arab akan menampar (wajf) kuda mereka supaya menjadi takut.
jadi ketakutan pada Allah yang dipunyai orang yang tak beriman sama dengan yang dipunyai binatang (penghinaan terhadap yang tak beriman).

Ayah 3:  عَامِلَةٌ نَّاصِبَةٌ
AAamilatun nasiba—pekerja keras (mengejar kehidupan dunia dengan menyembah selain Allah), lagi kepayahan (di akhirat dihinakan dan dipermalukan).
كَلَّا لَا وَزَرَ sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung! (qiyamah 75:11)
Abdullah ibn Abbas: - mereka tidak bekerja pada apa yang diminta islam, malahan mereka melelahkan diri untuk yang lainnya. Jadi mereka akan dikembalikan dalam keadaan kepayahan.
Suatu kali Umar bin al Khattab melihat pendeta nasrani yang sudah tua beribadah sekian lama. Umar berkata 'aamilatun naasibah. Dan dia mulai menangis. Pendeta ini mendedikasikan hidupnya untuk beribadah tapi untuk selain Allah, sehingga dia memayahkan dirinya, bagaimana bisa dia mendapat balasan dari Allah jika dia tidak melakukannya untuk Allah.
'aamila – bisa termasuk; penyembahan yang salah, selalu menjadi budak uang, berpayah2 dalam aktifitas sia2 yang bukan untuk ridho Allah.
Naasiba- [nasb] dipancangkan (kedalam tanah). Menjadi menonjol. Goyah (terlalu lelah sehingga tidak bisa berdiri tegak)
Seseorang yang menghabiskan hidupnya bekerja (pada selain Allah) dan kepayahan akan tiba pada hari yang tidak diberi balasan tapi menghadapi konsekuensi dari ketakbersyukurannya pada Allah.

Ayah 4: تَصْلَىٰ نَارًا حَامِيَةً
Tasla naran hamiya—Mereka memasuki [terbakar] api yang sangat panas
taslaa - Mereka memasuki
[Taslaa] = feminim menunjuk pada wujooh (jam'a takseer). Alaminya seseorang akan melindungi wajahnya pertama kali ketika ada api, tapi orang2 ini akan memasukkan wajahnya pertama kali ke dalam api.
Naarun - api
haamiyah- (himayah – secara bahasa berarti mencegah/melindungi sesuatu yang mencelakakan diri). Bisa juga hamat ash-shams – matahari yang panasnya menghanguskan.
Jadi ini bisa berarti api yang menghanguskan, tapi bisa juga mencegah sesuatu. Apakah itu? Mencegah kulit mereka dari rusak (burning off). Indera perasa dan peraba ada pada kulit, ketika kulit rusak maka seseorang tidak bisa merasakan sakit. Jadi api ini mencegah mereka untuk istirahat, jeda, dan dari kerusakan kulit sehingga rasa sakitnya akan terus menerus.

Ayah 5: تُسْقَىٰ مِنْ عَيْنٍ آنِيَةٍ
Tusqa min AAaynin aniya—diberi minum dari sumber mendidih
tUsqa - siqayah – secara bahasa disuapkan ke mulut (mulut dibuka dan cairan dituangkan masuk).
tAsqa  = mereka minum karena sangat haus.
Ayn – digunakan untuk sesuatu yang indah/ baik (mata air/ kucuran air adalah indah) jadi kata 'ayn selalu bermakna positif.
Tapi Allah mendeskripsikan 'ayn dengan kata Aaniyah- ana/ya'ni - al Aan (maknanya sekarang) - ism fa'il
Dalam konteks ini – ketika mengambil air pada suhu saat itu, airnya sudah mendidih makanya disebut Aan-iyah.
Mereka dibuat membuka mulut dan meminumnya seperti binatang [tuSqa].

Ayah 6: لَّيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ إِلَّا مِن ضَرِيعٍ
Laysa lahum taAAamun illa min dareeAA
Untuk mereka tidak memperoleh makanan kecuali dari  tumbuhan yang berduri dan beracun
laysa - tidak memperoleh. Biasanya menunjukkan present tense/saat ini. Tapi ini digunakan untuk menunjukkan kemarahan Allah pada mereka yang mengutamakan dunia, mereka diminta untuk membayangkan diri mereka sudah ada disana.
lahum (untuk mereka) - taqdeem – khusus untuk orang2 itu tidak akan ada makanan untuk mereka semua. Menandakan akan ada makanan untuk yang lainnya (menandakan ada ampunan untuk yang beriman – mereka mendapatkan makanan)
il-laa min ddaree' -kecuali ddaree'
ddaree' ضَرِيعٍ tumbuhan berduri di pantai atau tumbuhan berduri di tanah arab (Shibrik – mempunyai duri yang panjang dan tajam, beracun, gatal, menyebabkan binatang berdarah sehingga mereka tidak mau mendekatinya)
3 jenis makanan di neraka:
1. Zaqqoom زَقّومٍ [Waqi'ah 56:52] – buah yang bentuknya seperti kepala iblis, jika dia jatuh ke bumi akan menghancurkan semua mahluk hidup.
2. Ghisleen - nanah.
3. Daree'
Tapi Allah tidak mengatakan mereka makan daree' tapi mereka akan memperoleh makanan dari daree’ (Min ddaree').
Menunjukkan mereka akan mencari2 makanan karena kelaparan kemudian mereka menemukan tanaman ini dan mendekatinya- tersayat duri, berdarah dll untuk menemukan makanan. Bahkan binatangpun tidak mau mendekati tanaman seperti ini.

Surah sebelumnya diakhiri dengan intonasi yang lembut (kamu memilih kehidupan dunia, sedang kehidupan akhirat lebih baik bagimu dan lebih kekal  A'la 87: 16-17). Tapi orang2 ini tidak mendengar nasehat yang lemah lembut lalu harus diteriaki dan diancam untuk kebaikan mereka. Jadi ayat2 ini membuat orang2 yang tidak beriman memikirkan hukuman yang akan datang sehingga mereka dapat mengoreksi hidup mereka…… bahkan ini adalah bentuk belas kasihan Allah, berita tentang hukuman sesungguhnya adalah belas kasihan Allah.
Beberapa mushrikin bahkan tidak punya ketakutan sedikitpun , mereka berkata: Oh ddaree'? tidak terlalu buruk, unta kami memakannya-mereka menjadi gemuk dan sehat.

Ayah 7: لَّا يُسْمِنُ وَلَا يُغْنِي مِن جُوعٍ
La yusminu wala yughnee min jooAA
(yang) tidak menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar
la yusminu - tidak menggemukkan/ bernutrisi.
wa la yughnee min joo' – tidak akan  mengenyangkan/ menghlangkan lapar
Orang2 itu tetap makan, eneg, tetap makan duri yang mungkin akan melukai saluran pencernaan dan tidak satupun yang bernutrisi atau membuat kenyang dan puas.

Ya Allah, kami berlindung pada-Mu dari api neraka dan apa- apa yang didalamnya. 

selanjutnya 

No comments:

Post a Comment