Previously
on al A'la (87): Digambarkan 2 tipe orang yang menuju neraka dan 2 tipe orang
yang menuju surga. Surah al A'la berakhir
dengan kritik pada mereka yang lebih suka kehidupan duniawi lebih dari akhirat yang akan menyebabkan mereka banyak kerugian pada
hari kiamat. Orang2 inilah yang dibahas dalam surah ini. Dalam surah ini Allah berbicara kepada Rasul-Nya
(lihat akhiran ka-ك ) tentang mereka, sedangkan dalam surah al A'la – kepada
orang2 yang tak beriman (al-‘Ala:16). Allah
berbicara kepada orang-orang itu secara
langsung karena mereka tidak seperti orang2 yang telah tegas untuk
tetap berada pada kekafiran sampai mati. Allah tidak pernah berbicara kepada kuffar secara langsung.
Surah al Ghashiyah – the Ultimate Covering
Ayah 1: هَلْ
أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ
Hal ataka hadeethu alghashiyah—Apakah sudah datang padamu (Muhammad) berita peristiwa yang dahsyat/meliputi (Kiamat)?
hal
ataaka -
ataa = datang / tiba. digunakan
untuk sesuatu yang lebih mudah/ringan dibandingkan Jaa'a. (Hadeeth ul ghashiyah – kedatangan
berita hari pembalasan adalah mudah)
Jaa'a – datang/tiba tetapi untuk sesuatu
yang berat dan besar (jaa'atis-saakhah, taama dll. – hari
pembalasan – ketika kiamat datang – akan sangat berat)
Surah
Taha and nazi'at - hal ataaka hadeethu moosa.
Dhariyat
- hal ataka da'eefu ibraheem
Burooj
- hal ataaka hadeethul junood, fir'awna wa thamood.
hal
ataaka hadeethul ghashiyah? Kenapa dibuat dalam bentuk pertanyaan?
Allah
berlepas tangan dari musyrikin, bahkan setelah mereka mendengar pesan surah al
A'la. Masihkah mereka memilih duniawi? Bahkan ketika peringatan (hari
pembalasan) sudah ada di Suhuf Ibrahim
dan Musa?
(
Quraysh mewarisi dari Ibrahim AS melalui silsilah keturunan dan Yahudi/nasrani berawal
dari Musa AS). Jadi kenapa kalian memilih
duniawi daripada akhirat—yang merupakan warisan—yang kalian klaim dijunjung dan diikuti?
Allah
mengingatkan yg tak beriman melalui pembicaraan pada nabi-Nya tentang ketakutan
hari itu. Sekalipun mereka tidak menginginkan manfaat dari peringatan itu.
Allah
memulai surah tentang malapetaka di hari akhir (sebagai
peringatan pada mereka yang menggutamakan akhirat) yang semakin mendekat.
hadeeth -
1 –
sebuah peristiwa yang baru (haditha/hudooth)
2 –
sesuatu yang sudah lama tapi dibawa dan dikemukakan
seolah itu baru samasekali bagimu. Hari
pembalasan terus menerus disebut, tetapi di tiap surah digambarkan dengan cara
yang baru (seolah peristiwa baru yang belum diketahui) = hadeeth.
ghashiyah - (ghashya/yaghsha/ ghishawatun [bentuk infinitif]) =
yang menutupi keseluruhan.
Hari
yang menutupi dan dahsyat diseluruh bumi. Ketika
langit dan segalanya berhenti dan apapun yang di bumi dalam kekacauan.
بَلْ تُؤْثِرُونَ
الْحَيَاةَ الدُّنْيَا
tetapi kamu memilih kehidupan
duniawi (al A’la 87:16).
Orang-orang sibuk belanja, makan, main, tiba-tiba mereka mati. Dan bencana yang
dahsyat dimulai. Semua keduniawian yang mereka pikirkan hancur.
Hal ataaka hadeeth..? Pertanyaan retorika. Jadi Allah menyiratkan:
Telah datang berita tentang hari itu, tetapi Aku akan ceritakan tentangnya
dengan cara baru (jadi kamu akan lebih paham tentang
kebesaran hari itu)
Ayah 2: وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ خَاشِعَةٌ
Wujoohun yawma-idhin khashiAAa—banyak wajah pada hari itu akan
tunduk terhina/ bukan main ketakutan,
wujooh= wajah2 - jamak wajh (wajah).
wujoohuN (tanween ) menyiratkan
banyak wajah
yawma idhin - pada hari
itu
alasan
kenapa yawma idhin diletakkan ditengah bukan diakhir
(seperti struktur bahasa arab umumnya) karena Taqdeem untuk Ikhtisaas (pengkhususan) =
KHUSUS pada hari
itu, banyak wajah akan tunduk terhina
khashi'ah خَاشِعَةٌ - (dengan 'ayn) = menjadi luarbiasa ketakutan akan sesuatu sehingga tulang dan otot
menjadi lumpuh, paralisis.
Yakhsha
= takut pada sesuatu yang lebih besar
dari diri sendiri. Jadi khaashi'ah lebih besar dari khashyah.
Wajah pada hari itu akan diliputi ketakutan yang dahsyat
(sehingga otot dan tulang menjadi
lumpuh).
Khaashi 'ah akan ditunjukan oleh beberapa bagian
tubuh yg tak beriman:
Mata: خَاشِعَةً أَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ ۚ ذَٰلِكَ الْيَوْمُ
الَّذِي كَانُوا يُوعَدُونَ dalam keadaan mereka
menekurkan pandangannya (serta) diliputi kehinaan. Itulah hari yang dahulunya
diancamkan kepada mereka (Ma'arij 70:44)
Lidah/suara: يَوْمَئِذٍ يَتَّبِعُونَ الدَّاعِيَ لَا عِوَجَ
لَهُ ۖ وَخَشَعَتِ الْأَصْوَاتُ لِلرَّحْمَٰنِ فَلَا تَسْمَعُ إِلَّا هَمْسًا Pada hari itu manusia
mengikuti (menuju kepada suara) penyeru dengan tidak berbelok-belok; dan
merendahlah semua suara kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak
mendengar kecuali bisikan saja (Taha 20:108)
Wajah: Ghashiyah 88:2
Orang yang beriman hanya akan mempunyai ketakutan pada Allah dalam
Hati:
قَدْ أَفْلَحَ
الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sholatnya
(al Mu’minuun 23:1-2)
أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ
لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا
الْكِتَابَ مِن قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ ۖ
وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَاسِقُونَ Belumkah
datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka
mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan
janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab
kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi
keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik. (Hadeed 57:16)
Khushoo' yang ada
di beberapa bagian tubuh adalah tanda penghinaan untuk yg tak beriman. Dimana orang yang beriman mempunyai khushoo' pada Allah dalam hati
– adalah tanda kerendahan hati pada Allah.
قُلُوبٌ يَوْمَئِذٍ
وَاجِفَةٌ Hati
manusia pada waktu itu sangat takut, [Nazi'at 79:8]
wajaf – orang Arab akan menampar (wajf) kuda mereka supaya menjadi
takut.
jadi ketakutan pada Allah yang
dipunyai orang yang tak beriman sama dengan yang dipunyai binatang (penghinaan terhadap yang tak beriman).
Ayah 3: عَامِلَةٌ نَّاصِبَةٌ
AAamilatun nasiba—pekerja keras (mengejar
kehidupan dunia dengan menyembah selain Allah), lagi kepayahan (di akhirat dihinakan dan dipermalukan).
كَلَّا
لَا وَزَرَ sekali-kali tidak! Tidak ada tempat
berlindung! (qiyamah 75:11)
Abdullah ibn Abbas: - mereka tidak
bekerja pada apa yang diminta islam, malahan mereka melelahkan diri untuk yang
lainnya. Jadi mereka akan
dikembalikan dalam keadaan kepayahan.
Suatu kali Umar bin al Khattab melihat pendeta nasrani yang sudah
tua beribadah sekian lama. Umar berkata 'aamilatun
naasibah. Dan dia mulai menangis.
Pendeta ini mendedikasikan hidupnya untuk beribadah tapi untuk selain Allah,
sehingga dia memayahkan dirinya, bagaimana bisa dia mendapat balasan dari Allah
jika dia tidak melakukannya untuk Allah.
'aamila – bisa
termasuk; penyembahan yang salah,
selalu menjadi budak uang, berpayah2 dalam aktifitas sia2 yang bukan untuk ridho Allah.
Naasiba- [nasb] dipancangkan (kedalam
tanah). Menjadi menonjol. Goyah (terlalu lelah sehingga tidak bisa berdiri
tegak)
Seseorang yang menghabiskan hidupnya bekerja (pada selain Allah)
dan kepayahan akan tiba pada hari yang tidak diberi balasan tapi menghadapi konsekuensi
dari ketakbersyukurannya pada Allah.
Ayah 4: تَصْلَىٰ نَارًا حَامِيَةً
Tasla naran hamiya—Mereka memasuki [terbakar] api yang sangat panas
taslaa - Mereka memasuki
[Taslaa] = feminim menunjuk pada wujooh (jam'a takseer). Alaminya
seseorang akan melindungi wajahnya pertama kali ketika ada api, tapi orang2 ini
akan memasukkan wajahnya pertama
kali ke dalam api.
Naarun - api
haamiyah- (himayah – secara bahasa berarti mencegah/melindungi sesuatu yang mencelakakan diri). Bisa juga hamat ash-shams – matahari
yang panasnya menghanguskan.
Jadi ini bisa berarti api yang menghanguskan, tapi bisa juga mencegah
sesuatu. Apakah itu? Mencegah kulit mereka dari
rusak (burning off). Indera perasa dan peraba ada
pada kulit, ketika kulit rusak maka seseorang tidak bisa merasakan sakit. Jadi
api ini mencegah mereka untuk istirahat, jeda, dan dari kerusakan
kulit sehingga rasa sakitnya akan terus menerus.
Ayah 5: تُسْقَىٰ مِنْ عَيْنٍ
آنِيَةٍ
Tusqa min AAaynin aniya—diberi minum dari sumber mendidih
tUsqa - siqayah – secara bahasa disuapkan ke
mulut (mulut dibuka dan cairan dituangkan masuk).
tAsqa = mereka minum karena sangat haus.
Ayn – digunakan untuk sesuatu yang indah/ baik (mata
air/ kucuran air adalah indah)
jadi kata 'ayn selalu bermakna positif.
Tapi Allah mendeskripsikan 'ayn dengan kata Aaniyah- ana/ya'ni - al Aan (maknanya
sekarang) - ism fa'il
Dalam konteks ini – ketika
mengambil air pada suhu saat itu, airnya sudah mendidih makanya disebut Aan-iyah.
Mereka dibuat membuka mulut dan meminumnya seperti binatang [tuSqa].
Ayah 6: لَّيْسَ
لَهُمْ طَعَامٌ إِلَّا مِن ضَرِيعٍ
Laysa lahum taAAamun illa min dareeAA
Untuk mereka tidak
memperoleh makanan kecuali dari tumbuhan
yang berduri dan beracun
laysa - tidak memperoleh. Biasanya menunjukkan present tense/saat
ini. Tapi ini digunakan untuk
menunjukkan kemarahan Allah pada mereka yang mengutamakan dunia, mereka diminta
untuk membayangkan diri mereka sudah ada disana.
lahum (untuk mereka) - taqdeem – khusus untuk orang2 itu
– tidak akan ada makanan untuk mereka semua. Menandakan
akan ada makanan untuk yang lainnya (menandakan ada ampunan untuk yang beriman
– mereka mendapatkan makanan)
il-laa min ddaree' -kecuali ddaree'
ddaree' ضَرِيعٍ –tumbuhan berduri di pantai atau tumbuhan berduri di tanah
arab (Shibrik – mempunyai duri yang panjang dan tajam, beracun, gatal,
menyebabkan binatang berdarah sehingga mereka tidak mau mendekatinya)
3 jenis makanan di neraka:
1. Zaqqoom زَقّومٍ [Waqi'ah
56:52] – buah yang bentuknya
seperti kepala iblis, jika dia jatuh ke bumi akan menghancurkan semua mahluk
hidup.
2. Ghisleen - nanah.
3. Daree'
Tapi Allah tidak mengatakan mereka makan daree' tapi mereka akan
memperoleh makanan dari daree’ (Min
ddaree').
Menunjukkan mereka akan mencari2 makanan karena kelaparan
kemudian mereka menemukan tanaman ini dan mendekatinya- tersayat duri, berdarah
dll untuk menemukan makanan. Bahkan
binatangpun tidak mau mendekati tanaman seperti ini.
Surah sebelumnya diakhiri dengan intonasi yang lembut (kamu
memilih kehidupan dunia, sedang kehidupan akhirat lebih baik bagimu dan lebih
kekal A'la 87: 16-17). Tapi orang2
ini tidak mendengar nasehat yang lemah lembut lalu harus diteriaki dan diancam untuk
kebaikan mereka. Jadi ayat2 ini membuat orang2 yang tidak beriman memikirkan
hukuman yang akan datang sehingga mereka dapat mengoreksi hidup mereka…… bahkan
ini adalah bentuk belas kasihan Allah, berita tentang hukuman sesungguhnya
adalah belas kasihan Allah.
Beberapa mushrikin bahkan tidak punya ketakutan sedikitpun ,
mereka berkata: Oh ddaree'? tidak terlalu
buruk, unta kami memakannya-mereka menjadi gemuk dan sehat.
Ayah 7: لَّا يُسْمِنُ وَلَا يُغْنِي
مِن جُوعٍ
La yusminu wala yughnee min jooAA
(yang) tidak menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar
la yusminu - tidak menggemukkan/ bernutrisi.
wa la yughnee min joo' – tidak akan mengenyangkan/ menghlangkan lapar
Orang2 itu tetap makan,
eneg, tetap makan duri yang mungkin akan melukai saluran pencernaan dan tidak
satupun yang bernutrisi atau membuat kenyang dan puas.
No comments:
Post a Comment