Di Hindia-Belanda,
pemilik hotel dan tamunya berhubungan
lebih akrab daripada di Eropa. Mereka
berlaku semacam orang tua dan teman yang menjamin ketenangan dan kenyamanan di
penginapan itu.
Nyonya rumah
merupakan sumbu di hotel itu. Bila ia pintar mengatur organisasi hotel,
suaminya dapat memusatkan perhatian pada seluk–beluk administrasi. Pemilik
hotel adalah orang yang dapat menjawab segala pertanyaan tamunya. Ia mengetahui
rute paling pendek, bagus dan praktis ke arah mana pun. Ia menyimpan jadwal
kedatangan dan keberangkatan semua kapal di kepalanya dan mengatasi
segala kesulitan yang di hadapi
tamunya.
Tuan rumah itu
juga mengurus kuda-kuda dan kereta-kereta milik hotel. Di Hindia-Belanda ,
hampir semua hotel memiliki beberapa ekor kuda dan kereta atau bendi. Istal
kuda seperti itu menambah penghasilan hotel. Matahari terik di negeri tropis
membuat setiap orang malas berjalan kaki. Hampir semua orang lebih suka menunggang
kuda atau menumpang kereta kuda. Sewa kuda atau bendi tidaklah terlalu mahal.
Lucunya, hampir
setiap kandang kuda sebuah hotel di Hindia-Belanda dijaga oleh seekor monyet.
Entah mengapa, banyak monyet penjaga kuda itu di beri nama kees. Monyet-monyet
itu terikat oleh rantai. Binatang itu
rupanya cocok bersahabat dengan kuda. Ia juga dengan sigap menyerang setiap
ayam yang mencoba mematuk butir-butir gandum yang di sebarkan untuk makanan
kuda.
No comments:
Post a Comment