Insya-Allah berarti “jika
dikehendaki Allah”. Apabila seseorang itu memilih sesuatu tindakan lalu
menyebut “insya-Allah”, berarti dia menyerahkan pilihannya kepada
kehendak Allah dan bersedia untuk menerima apabila pilihannya itu dikehendaki
atau tidak dikehendaki oleh Allah.
Menyebut “insya-Allah”
merupakan sesuatu yang diperintahkan ke atas kita sebagaimana firman-Nya:
وَلاَ تَقُولَنَّ
لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَلِكَ غَدًا. إِلاَّ أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ.
Dan janganlah engkau berkata
mengenai sesuatu (yang hendak dikerjakan): “Bahwa aku akan lakukan yang demikian
itu nanti” melainkan (hendaklah disebut): “Insya Allah”. [al-Kahf 18:23-24]
Pada masa kini sebutan “insya-Allah”
kerap disalahgunakan oleh masyarakat muslim. Dua di antaranya ialah:
1. Menyebut “insya-Allah”
terhadap sesuatu tindakan yang masih diragukan apakah akan dilakukan atau
tidak. Umpama seseorang yang tidak pasti akan menghadiri undangan walimah atau
tidak, dia berkata kepada pihak yang menjgundangnya: “Insya-Allah saya
akan hadir” padahal dia sendiri masih ragu-ragu.
Yang benar, ucapan “insya-Allah”
hanya diucapkan sesudah seseorang itu membuat pilihan karena tujuan dia
mengucapkannya ialah untuk menyerahkan pilihannya kepada Allah dan bersedia
menerima kehendak Allah. Maka jika sudah dipilih untuk memenuhi undangan,
ucapkanlah: “Insya-Allah saya akan hadir”. Jika masih ragu-ragu,
ucapkanlah: “Saya akan mempertimbangkannya.”
2. Marah,
merungut dan menyesal seandai apa yang dipilih tidak tercapai sekalipun sebelum
itu dia menyebut “insya-Allah”. Diulangi bahwa apabila seseorang itu
menyebut “insya-Allah”, berarti dia menyerahkan pilihannya kepada
kehendak Allah dan bersedia untuk menerima kehendak Allah. Apabila seseorang
itu marah, merungut dan menyesal seandainya pilihannya tidak sesuai dengan
kehendak Allah, menunjukkan dia tidak paham apa dan kenapa ucapan “insya-Allah”
yang diucapkan sebelum itu.
Memandangkan sebutan “insya-Allah”
kerap disalahgunakan masa kini, saya menyarankan apabila mendengar seseorang
itu menyebut “insya-Allah”, segera bertanya dengan sopan: “Apakah yang
anda maksudkan dengan insya-Allah?” Setelah itu jelaskan kepada dia maksud yang
sebenarnya agar dia paham dan menyebutnya atas tujuan yang betul.
No comments:
Post a Comment